Senin, 07 Juli 2014



Masyarakat Jakarta dikejutkan dengan pesawat F16 yang berseliweran sehingga menghasilkan suara gemuruh pada Senin (7/7/2014) siang. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Hadi Tjahjanto meminta masyarakat Ibu Kota tidak perlu khawatir atas manuver pesawat tersebut. "Kondisi Jakarta aman dan terkendali. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Harusnya senang, ya, ada pesawat begitu," ujar Hadi saat dihubungiKompas.com, Senin siang.

Hadi menyebutkan, saat ini sejumlah personel TNI AU tengah melaksanakan agenda rutin tahunan pengamanan Ibu Kota. Ada lima unit pesawat F16 yang diterbangkan sekaligus bermanuver di langit Jakarta. Setidaknya, ada dua unit pesawat F16 yang terbang tiga kali di atas kawasan Senayan, Jakarta Pusat, kira-kira pukul 14.00 hingga 15.00. Suara pesawat terdengar bergemuruh kencang.

"Biasanya kita lakukan apabila ada pesawat asing yang masuk tanpa izin ke wilayah Ibu Kota, pesawat F16 untuk mengantisipasi itu," kata Hadi.

Hadi memastikan, aksi itu bukan dilaksanakan lantaran menjelang pemilihan presiden. Menurut Hadi, agenda pengamanan Ibu Kota itu kebetulan saja bertepatan dengan menjelang Pemilu Presiden 9 Juli 2014.


"Mengintip" Harta Kekayaan Plt Sekda DKI Jakarta Wiriyatmoko


Sesuai dengan rencana Pemprov DKI Jakarta melaporkan seluruh harta kekayaan pejabat di DKI kepada KPK, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta Wiriyatmoko termasuk yang taat melaporkan hartanya. Dia telah mengisi formulir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK sebanyak dua kali.

Pria yang akrab disapa Moko itu telah melaporkan harta kekayaannya saat menjadi Kepala Dinas Tata Ruang pada 1 Desember 2008 dan saat menjadi Asisten Sekda bidang Pembangunan per 17 Januari 2014. ‎Total harta kekayaannya dari tahun 2008 hingga tahun 2014 terlihat meningkat. Dari total Rp 6.484.723.633 dan 95.000 dollar AS menjadi Rp 15.146.326.352 dan 6.109 dollar AS.

‎Berdasarkan laman KPK, harta yang dimiliki oleh mantan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta itu terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, logam mulia dan barang-barang antik, surat berharga, serta giro dan setara kas lainnya. 

Harta tidak bergerak atau tanah dan bangunannya, dari senilai Rp 2.099.571.000 pada tahun 2008, meningkat pesat menjadi Rp 9.944.372.000 di tahun 2014. Jumlah itu terdiri dari tanah bangunan seluas 123 meter persegi dan 400 meter persegi, di Jakarta Selatan, yang berasal dari hasil sendiri dan warisan, perolehan tahun 1985-1996 dari Rp 1.375.401.000 menjadi Rp 2.727.904.000. Kemudian, tanah dan bangunan seluas 834 meter persegi dan 300 meter persegi di Kabupaten Wonosobo yang berasal dari hasil sendiri, perolehan dari tahun 2005-2006, sebesar Rp 366.390.000.

Moko juga memiliki tanah seluas 2966 meter persegi di Jakarta Selatan yang berasal dari hibah, perolehan tahun 2011 senilai Rp 4.665.518.000. Ia memiliki tanah dan bangunan seluas 600 meter persegi dan 237 meter persegi di Kabupaten Wonosobo yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2005 senilai Rp 150.270.000. Namun, tanah itu kini telah dijual. ‎

Selain di Wonosobo dan Jakarta Selatan, Moko memiliki tanah dan bangunan seluas 3.415 meter persegi dan 400 meter persegi di Kota Tangerang Selatan. Tanah itu berasal dari hasil sendiri, perolehan tahun 2008 senilai Rp 2.184.560.000. 

Untuk harta bergerak, seperti transportasi dan mesin, totalnya ‎menurun dari Rp 880.000.000 menjadi Rp 494.000.000. Hal ini dikarenakan ada perubahan data atas pelaporan sebelumnya dan ada beberapa kendaraan yang sudah dijual. Yang terbaru, ia memiliki mobil merek Nissan Serena buatan tahun 2010, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2010 senilai Rp 150.000.000, serta ‎motor merek Kawasaki Trail buatan tahun 2010 yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2010 senilai Rp 14.000.000‎.

Selain memiliki dua kendaraan itu, Moko juga tercatat memiliki ‎mobil merek Toyota Harrier (2007), yang berasal dari hasil sendiri senilai Rp 225.000.000. Serta ‎mobil merek Honda Jazz (2008) yang berasal dari hasil sendiri, senilai Rp 105.000.000‎. Sementara mobil merek Nissan X-Trail tahun 2006 senilai Rp 170.000.000 dan mobil Suzuki Vitara tahun buatan 2006 senilai Rp 165.000.000 telah dijualnya kepada pihak lain. 

Untuk harta bergerak lainnya, seperti logam mulia, batu mulia, dan barang-barang antik yang dimiliki Moko juga meningkat dari total Rp 2.390.000.000 menjadi Rp 2.987.000.000 pada tahun 2014. Logam mulia yang diperoleh dari hasil sendiri sejak 1989-2005, totalnya senilai Rp 500.000.000. Kemudian batu mulia, yang berasal dari hasil sendiri dan warisan perolehan tahun 1996-2005 sebesar Rp 1.450.000.000.

Barang-barang seni dan antik baru dimiliki pada tahun 2013 senilai Rp 150.000.000. ‎Benda bergerak lainnya yang berasal dari hasil sendiri, perolehan data dari tahun 1986-2013, meningkat dari total Rp 590.000.000 menjadi Rp 887.000.000. 

Total surat berharga yang dimiliki Moko hingga Januari 2014 lalu mencapai Rp 199.390.034. Sementara untuk giro dan setara kas lainnya juga meningkat pada tahun 2014. Dari Rp 1.115.152.633 dan 95.000 dollar AS menjadi Rp 1.521.564.318‎ dan 6.109 dollar AS. Peningkatan itu karena penambahan data harta kekayaan, penghapusan data karena telah dikonsumsi, dan perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya.

Moko yang juga kerap terancam dimutasi Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ini tercatat tidak memiliki utang maupun piutang.


Jam Tangan Mewah Pemimpin ISIS Hebohkan Media Sosial


Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, kini menjadi salah satu sosok yang paling dicari sekaligus misterius karena sangat jarang tampil di muka publik.

Pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (5/7/2014), Al-Baghdadi tampil di muka publik. Ini merupakan penampilan pertamanya sejak memproklamasikan Kekalifahan Islam di wilayah Irak dan Suriah yang kini diduduki ISIS.

Penampilan langka Al-Baghdadi ini langsung menjadi pembicaraan di media sosial seperti Twitter dan Facebook. Namun, sebagian besar bukan membahas pernyataan sang kalifah, melainkan membahas penampilan Al-Baghdadi.

Saat tampil memberi ceramah di hadapan para pengikutnya di kota Mosul, Irak, Al-Baghdadi terlihat mengenakan sebuah jam tangan mewah yang kemudian menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Para pengguna media sosial berspekulasi soal merek jam tangan itu. Sebagian pengguna media sosial menduga jam tangan Al-Baghdadi adalah Rolex Sekonda, Tag Heuer, atau Hublot.

Sebagian yang lain meyakini bahwa jam tangan Al-Baghdadi adalah Omega Seamaster yang berharga 6.400 dollar AS atau lebih dari Rp 65 juta. Jam tangan ini pula yang digunakan Daniel Craig saat memerankan tokoh agen rahasia Inggris, James Bond.

"Kalifah kami mengenakan jam tangan Swiss. Apa mereknya dan dari mana dia mendapatkan uangnya?" tulis pengguna Twitter bernama Malas Qalani.

Beberapa pengguna Twitter lain malah berkomentar jauh lebih keras.

"Jika kau mengeluhkan merek jam tangan itu, kau akan dipancung," kata A_Al_Shammari.

"Itu jam tangan kafir," ujar pengguna lain Twitter, Fatenn Mostafa.

Sejumlah jurnalis juga mendiskusikan merek jam tangan Al-Baghdadi.

"Yang lebih penting apakah jam tangan itu menghitung mundur serangan drone terhadapnya," kata Ayman Moyedin, seorang wartawan Mesir yang bekerja untuk NBC News.


Apa pun merek jam tangan yang digunakan Al-Baghdadi, benda itu dengan jelas merefleksikan kekayaan ISIS yang bulan lalu memperoleh uang sebesar 470 juta dollar AS hasil dari menjarah semua bank di kota Mosul.